Aku menemui Imam asy-Syafi’i rahimahullah saat ia sakit menjelang kematiannya.
Aku bertanya, ”Bagaimana keadaanmu?”
Dia menjawab, ”Aku akan meninggalkan dunia, berpisah dengan saudara-saudaraku, meneguk gelas kematian, berjumpa dengan buruknya amal, dan kembali kepada Allah. Aku tidak tahu apakah ruhku akan kembali ke surga sehingga layak kuberi ucapan selamat ataukah ke neraka sehingga aku pantas berbelasungkawa kepadanya.”
Source: Google Image |
Dia lalu menangis dan bersenandung:
Saat hatiku sesat dan jalanku sempit hanya asa pada ampunan-Mu lah tanggakuDosaku tampak demikian besar tapi ampunan-Mu, ya Allah, jauh lebih besarEngkau senantiasa mengampuni dosa serta berbaik hati dan memberi maghfirah serta anugerahAndai bukan karena-Mu, tidak seorangpun hamba selamat dari IblisBagaimana tidak, hamba pilihanmu, Adam, pernah disesatkannya.
Gubahan Imam Syafi’i dalam ad-Diwan, hlm. 78. Lihat: Shifatush Shafwah II, hlm.258
[Sumber: Bahr al-Dumu’, Ibnul Jauzi, versi terjemahan ’Air Mata Cinta Pembersih Dosa’, Penerbit Serambi]
0 Comments